INILAH.COM, Jakarta - Data sentimen positif konsumen Amerika Serikat serta optimisme perekonomian China yang membaik telah menopang harga minyak pada akhir pekan ini.
Data konsumen Amerika tersebut berada di angka 84,9, naik dari level 82,6 pada bulan sebelumnya. Hasil tersebut di atas perkiraan median dari 83 ekonom. Untuk survei kondisi ekonomi saat ini naik menjadi 91,3 dari 88,1 dan di atas perkiraan 88,8. Indeks survei ekspektasi konsumen naik menjadi 80,8 dari 79,0 dan di atas ekspektasi 79,6. Sementara survei ekspektasi inflasi satu tahun turun menjadi 3,0 persen dari 3,1 persen, sementara prospek inflasi lima hingga sepuluh tahun kedepan sebesar 2,8% dari 2,7%.
Spekulasi mengenai tertundanya pengiriman minyak berjangka yang mungkin terjadimempengaruhi kontrak di bulan November. Selain itu isu ekonomi utang Eropa dan Fiscal Cliff yang menghantui anggaran AS.
Minyak Brent untuk pengiriman Desember naik US$2,15 atau meningkat 2%, menjadi US$109,40 per barel. Pada pekan ini, minyak Brent naik US$3,72 atau 3,5% mengakhiri serangkaian penurunan di pekan ketiga secara berturut-turut. "Pasar masih akan bertahan pada empat bulan pelemahan harga minyak tersebut," kata Analis Tradition Energy di Stamford, Connecticut.
Sementara minyak AS naik sebesar 98 sen atau 1,15% menjadi US$86,07 per barel. Pada pekan, minyak AS naik US$1,2 atau 1,4%.
Anda sedang membaca artikel tentang
Data AS Topang Minyak Mentah
Dengan url
http://vikingdamaindah.blogspot.com/2012/11/data-as-topang-minyak-mentah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Data AS Topang Minyak Mentah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar